ORIENTASI
A. Orientasi Peta
B. Orientasi Medan
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
1. Orientasi medan dengan kompas
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah :
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas
Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
TEKNIK CONTOURING
Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.
A. Orientasi Peta
· Putar
peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r
peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah
sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
· Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
· Cari
tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan
daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.
B. Orientasi Medan
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk
dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu
menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan
pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita,
yaitu
a. Resection
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah :
· Lihat
dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti
puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
· Lakukan
orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta.
Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang
terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan
adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut
peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
· Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
· Lakukan
hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar
maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
· Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
Resection
dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik
ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan
setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
b. Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
Lakukan
orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta.
Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui
di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah
X, dengan hasil bidikan sebesar 130′ terhadap sasaran. Maka sudut peta
adalah 130° (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan
hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya
benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis
tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° – 150°).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection
bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat
yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya
dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita
bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di
peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas
Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang
Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur dan
barat c. Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara
lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara – selatan Masjid
menghadap kearah barat – timur
Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.
Jika
kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat
dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan,
Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat digunakan adalah
+ Puncak-puncak bukit
+ Bentukan sungai
+ Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+ Percabangan sungai
+ Patahan tebing
+ Waterfall (air terjun)
Untuk
selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu
berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah
:”Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak
tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai
atau lembah atau berpindah punggungan bukit”.
0 comments:
Post a Comment